Kalau pendaki akan puas dan bangga jika menaklukan Evrest, maka para mahasiswa hanya mengharapkan wisuda, ya gak lebih. Dan tentu momen wisuda merupakan momen membanggakan dari mahasiswa serta orang tuanya, dengan segenap usaha dan kerja keras untuk sampai pada momen ini. Dan begitu jugalah yang mungkin dirasakan oleh pemilik akun twitter @shewasokay. Namun ada apa ya sebenarnya dengan dirinya? dan berikut faktanya.
#1. Berfoto Dengan Latar Belakang Kuburan.
Seperti postingan pada akun twitternya @shewasokay,
Orang tua pergi menjala, menjala sambil mata tertutup.— EL? (@shewasokay) 11 Oktober 2017
Dulu anakmu dianggap gila, kini mampu teruskan hidup.
Terima kasih Mama, Ayah ❤ pic.twitter.com/zfNnsZhONi
Orang tua pergi menjala, menjala sambil mata tertutup.
Dulu anakmu dianggap gila, kini mampu teruskan hidup.
Terima kasih Mama, Ayah ❤
#2. Seorang Yang Yatim Piatu.
Ternyata kisah mengharukan tersimpan dalam fotonya tersebut. Dipostingan lain ia menyatakan bahwa sang ibu telah meninggal sejak 17 tahun lalu akibat kecelakaan, sedangkan sang ayah meninggal saat ia berusia 10 tahun karena terjatuh dari kamar mandi. Gadis cantik ini merupakan anak tunggal dan hanya memiliki kakak tiri dari suami pertama sang ibu.
#3. Depresi Dan Hampir Bunuh Diri.
Ia merasa sangat terpukul akibat kepergian orang tuanya itu. Selepas kepergian sang ayah, gadis ini di antarkan oleh pamannya ke panti asuhan dan berjanji akan menjemputnya saat ia telah berusia 12 tahun. Namun jemputan pun tak kunjung datang dan kunjungan pun semakin hari semakin jarang. Ia pun mengalami depresi berat hingga berujung rencana bunuh diri. Namun beruntung Tuhan masih membukakan pintu hatinya.
#4. Sempat Dianggap Gila Oleh Orang Sekitarnya.
Ia menceritakan bahwa suatu hari, sesaat setelah seminggu kepergian sang ayah, ia lupa dan malah menunggu sang ayah menjemputnya sepulang sekolah. Meskipun begitu ia tetap bertahan melalui hari-hari beratnya. Ia pun mengobati rindu dengan berziarah kemakam orang tuanya terutama pada hari-hari istimewa.
#5. Semangat Yang Patut Dicontoh.
Ia berhasil menyelesaikan kuliah dengan biaya dari tabungan dan bantuan dari orang-orang di sekitarnya. Terakhir, ia memberi pesan yang sangat dalam,
"Pesan saya, apapun yang terjadi, sekalipun nyawa kita hilang, kemanapun kita pergi, kita akan bawa nama ibu dan ayah sampai mati."
"Pesan saya, apapun yang terjadi, sekalipun nyawa kita hilang, kemanapun kita pergi, kita akan bawa nama ibu dan ayah sampai mati."
0 pendapat anda:
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Mamen Untuk Postingan ini.