Tidur-tiduran di Makam Keramat, Bocah ini Panik Melihat Kemaluannya |
Pada saat itu di awal mula kejadian Apri yang masih berusia 5 Tahun bermain bersama teman-temannya saat hari sudah menjelang Maghrib. Meskipun Apri dan teman-temannya bermain tak jauh dari rumah namun ada sesuatu yang sedikit menyeramkan ditempat yang tak jauh dari rumah Apri tersebut. Disitu terdapat makam tua dengan nisan bertuliskan nama "Ario Damar". Dan konon menurut cerita sang pemilik makam merupakan salah satu penguasa legendaris di kota Palembang.
Mungkin karena masih kecil dan masih belum mengerti apa-apa, Apri yang masih kecil pun bermain dan berguling-guling diatas makam yang memang lumayan panjang tersebut. Namun tak berapa lama Apri berguling dimakam keramat tersebut sesuatu aneh terjadi, Apri teriak dan menangis kencang dan berlari menuju rumah sambil tangan memegang celana pendek yang ia kenakan.
Mengetahui hal tersebut sang ibu dan para tetangga sekitar pun panik. Sambil menangis Apri menjelaskan bahwa ada wanita tinggi besar yang memegangi kemaluannya. Langsung saja sang ibu memeriksa kemaluan Apri dan benar saja kulit kemaluan apri terpotong dan berdarah layaknya sehabis di khitan/sunat.
"Kala itu saya sangatlah terkejut dan langsung segera membawa anak saya masuk rumah", jelasnya.
Karena merasa penasaran, beberapa kali Sauna beserta suaminya melihat kemaluan anaknya yang sudah seperti anak yang dikhitan.
"Waktu itu kulit kemaluan anak saya sudah habis terpotong, tetapi potongannya tidak rata", katanya.
Keesokan harinya Sauna beserta suaminya langsung segera membawa putra kesayangannya tersebut ke dokter untuk diperiksa.
Sesampainya dirumah sakit dokter langsung memeriksa dan mengatakan bahwa potongan kulit kemaluan Apri hanya perlu dirapikan sedikit lalu dijahit. Hingga ditanya apa yang sebenarnya terjadi pada Apri pihak medis pun tidak mampu menjelaskan dengan secara pasti.
Hingga sekarang Apri telah duduk dikelas 4 Sekolah Dasar. Sejak kejadian yang menggemparkan warga setempat itu, para orang tua lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak mereka.
0 pendapat anda:
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Mamen Untuk Postingan ini.