Beberapa hari ini jagad maya dihebohkan dengan lambang BI (Bank Indonesia) diuang kertas berubah menjadi lambang yang diduga palu arit atau identik dengan lambang PKI (BACA : jagad maya heboh,lambang BI berubah menjadi palu arit).Berbagai foto unggahan dan komentar pun membanjiri laman-laman dinding media sosial terutama facebook.
Menanggapi hal itu,pihak BI (Bank Indonesia) selaku bank central di Indonesia langsung angkat bicara.Menurut Direktur Departemen Komunikasi BI,Abornas Hutabarat menegaskan bahawa gambar itu bukanlah simbol PKI seperti yang dianggap.itu adalah rectoverso yaitu gambar saling isi.Maksudnya,ketika diterawang maka Rectoverso akan membentuk lambang BI (Bank Indonesia).Rectoverso tersebut tidak dimaknai atau melambangkan atau menyimbolkan hal lain selain Bank Indonesia.
Dalam penjelasannya,Rectoverso (gambar saling isi) ini telah digunakan BI sejak tahun 1995.Rectoverso ini merupakan salah satu unsur pengaman yang ada dalam uang Rupiah yang merupakan suatu tekhnik cetak khusus pada uang kertas yang membuat sebuah gambar berada diposisi yang sama dan saling membelakangi di bagian depan dan belakang.Maka jika dilihat sekilas akan tampak seperti ornamen yang tidak beraturan,namun ketika diterawang maka akan membentuk suatu gambar yang utuh.
Rectoverso ini juga digunakan dinegara-negara lain sebagai pengaman keaslian pada uangnya.seperti Ringgit dan Euro. Selain Rectoverso,tanda pengaman lain juga terdapat pada lembar uang Rupiah seperti tanda air,benang pengaman,Tulisan Mikro,tinta yang dapat berubah warna dan gambar yang tersembunyi.
Nah jadi BI berharap dengan memahami unsur-unsur pengaman yang terdapat dalam uang,masyarakat lebih mengetahui keaslian uang tersebut.Gimana coba kalau udah capek-capek nyari duit taunya palsu.Atas penjelasan diatas Kita semua berharap agar temen-temen semua tidak terprovokasi.Bukannya damai itu indah?? toh seharusnya kita harus memahami dulu suatu hal sebelum heboh membicarakannya.
Sekian.
0 pendapat anda:
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Mamen Untuk Postingan ini.